Klise

"Alhamdulillah kita masih diberi kesehatan untuk hadir disini"

Klise. Kalimat yang kita dengar di permulaan ceramah. Semacam template atau bahkan kewajiban untuk diucapkan. Rasa-rasanya bukan hal yang bagus sebagai awal rentetan ceramah. Karena klise selalu menyebabkan kebosanan, yang lalu mengarah pada kantuk.

Anehnya, malam ini kalimat pembuka itu punya efek lain. Sama sekali enggak kerasa klise apalagi ngantuk. Sebaliknya, menusuk rasa. Saya masuk ke dalamnya, tertarik untuk mendengarkan ceramah secara utuh.

Emang enggak fair menyalahkan kata. Kata punya rasa unik di tiap waktunya. Kalimat yang klise itu pun ternyata punya daya majik. Menggetarkan saya karena malam ini taraweh pertama. Di tempat ayah saya selalu datang untuk mengabdikan malam. Namun saya baru saja pulang dari rumah sakit sejak seminggu ini. Menemani beliau yang sedang sulit untuk sholat dalam keadaan berdiri.

Saya ingin ayah masih punya banyak kesempatan untuk berkali-kali mendengar kalimat tadi.

Sampai merasa bosan dan klise lagi.

Semoga saja, bosan karena suatu saat kesehatannya tak lagi semewah sekarang.